IMPLEMENTASI MODEL PENGEMBANGAN PPSI (PROSEDUR PENGEMBANGAN SISTEM INSTRAKSIONAL)
- Jum'at, 09 Oktober 2020
- Anis Sa`adah, S.Pd
- 0 komentar
PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) yaitu suatu model pengajaran yang terorganisasi yang terdiri atas komponen yang menitik beratkan pada tujuan pengajaran. Sehingga pengajaran selalu mengacu pada tujuan pendidikan khususnya tujuan instruksional. Berikut ini adalah bagan model pembelajaran PPSI
- Perumusan Tujuan
Tujuan instruksional merupakan rumusan yang jelas dan terarah tentang kemampuan atau tingkah laku yang diharapkan dapat dimiliki siswa setelah mengikuti suatu program kegiatan belajar. Kemampuan atau tingkah laku tersebu terbagi kepada dua bagian yaitu : tujuan instruksional umum disingkat dengan TIU, dan sekarang istilah tersebut menjadi Standar Kompetensi. Serta tujuan instruksional khusus disingkat dengan TIK, sekarang menjadi Kompetensi Dasar. ( Basyiruddin, 2002:85)
- Pengembangan Alat Evaluasi
Langkah ini adalah pengembangan test yang fungsinya adalah untuk menilai sampai dimana para siswa telah menguasai kemampuan – kemampuan yang telah kita rumuskan dalam tujuan – tujuan tersebut. (Suryosubroto, 1990: 69)
- Merumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- Menentukan pilihan kegiatan mana yang tidak ditempuh oleh siswa dan manakah yang diperlukan dalam rangka kegiatan belajar.Kegiatan Belajar
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan langkah ketiga ini, yaitu:
-
Untuk menyampaikan materi yang telah kita tetapkan, perlu dipertimbangkan metode mana yang paling tepat digunakan, dengan mengingat kegiatan – kegiatan belajar yang telah dirumuskan dan tujuan yang ingin dicapai. (Basyiruddin, 2002:96)
- Pengembangan Program Kegiatan
Setelah langkah satu sampai tiga ditetapkan, selanjutnya mengembangkan langkah berikutnya yaitu menyusun program kegiatan. Ada tiga hal yang berkenaan dengan program kegiatan ini, yaitu :
- Merumuskan materi pelajaran
Bila perlu setiap pokok materi dapat dilengkapi dengan uraian singkat dan contoh-contoh agar memudahkan penyampaian materi tersebut kepada siswa / mahasiswa.
- Metode yang digunakan
Dalam hal ini kita perlu mengetahui terlebih dahulu sejumlah metode yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.`
- Menyusun jadwal
Penyusunan jadwal ini atas dasar banyaknya materi yang ingin disampaikan dan metode – metode yang digunakan.
- Pelaksanaan Program
Langkah selanjutnya yaitu proses pelaksanaan program
- Mengadakan pre – test.
Test yang kita berikan kepada siswa adalah test yang telah kita susun pada langkah kedua. Fungsi test ini ialah untuk menilai sampai dimana para siswa / mahasiswa mengetahui kemampuan – kemampuan yang tercantum dalam tujuan instruksional sebelum mereka mengikuti program pengajaran yang telah kita siapkan. Disamping angka nilai, jawaban – jawaban yang betul dan yang salah perlu diberi tanda.
- Menyampaikan materi pelajaran
Dalam hal ini kita harus berpegang pada rencana yang telah disusun pada langkah keempat dan yang perlu diperhatikan ialah bahwa pendidik sebelum menyampaikan materi pelajaran hendaklah memberikan penjelasan terlebih dahulu tujuan – tujuan instruksional yang akan dicapai agar siswa mengetahui kemampuan apa yang diharapkan dari mereka setelah selesai mengikuti pelajaran.
- Mengadakan evaluasi (post test)
Test yang diberikan disini identik dengan pre test. Jadi beda pre test dan post test hanya dalam waktu dan fungsinya saja. Kemudian hasil pre test dan post test itu diperbandingkan. (Suryosubroto, 1990: 70 – 73)
IMPLEMENTASI
MODEL PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN PPSI DI SEKOLAH
Nama Sekolah
:
Mata Pelajaran
: FIKIH
Kelas/Smt
: Sepuluh (X) / Ganjil
Materi Pokok
: TAHARAH
Alokasi Waktu
:
2 x 45 Menit
- TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Siswa mampu menerapkan dan membedakan macam – macam air dalam kehidupan sehari – hari.
- TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
- Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan macam – macam air
- Siswa mampu menyebutkan contoh dari macam – macam air.
- MATERI
Menyebutkan dan menerangkan macam – macam air
- Air yang suci dan menyucikan yaitu air yang boleh diminum dan sah digunakan untuk bersuci. Contoh : air hujan, air laut, air sumur, air es, dan air embun.
- Air suci tapi tidak menyucikan yaitu zat nya suci tapi tidak sah dipakai untuk menyucikan sesuatu. contoh : air kopi, air teh,air sedikit kurang dari dua kulah, air kelapa.
- Air yang bernajis yaitu air yang sudah berubah salah satu sifatnya oleh najis. Air ini tidak boleh untuk bersuci. Akan tetapi jika air itu banyak atau dua kullah atau lebih, hukumnya tetap suci dan mensucikan.
- Kegiatan Belajar Mengajar
- Metode
Metode ceramah dan metode tanya jawab.
2. Pokok-Pokok Kegiatan- Guru menjelaskan tujuan instruksional
- Guru menjelaskan materi
- Guru memberikan pre test
-
Sumber Bahan
- Buku Panduan “Fiqh Islam” oleh Sulaiman Rasyid, penerbit Sinar Baru Algensindo.
- Buku LKS
- Evaluasi
- Prosedur test : pre test-lesan dan post test-tertulis
- Soal - soal test
Pre test – lesan :
- Sebutkan dan jelaskan macam – macam air dan berikan contohnya!
Post test – tertulis :
- Sebutkan dan jelaskan macam – macam air dalam taharah !
- Sebutkan masing – masing contoh dari macam – macam air tersebut !
- Bagaimana hukum macam – macam air tersebut ? jelaskan!